Oleh : Admin | on Senin, 25 Januari 2021 19:49

SUMUTkota.com, MEDAN - Ratusan wartawan dan warga lainnya yang memiliki kavling perumahan di Komplek Perumahan PWI, Jalan PWI, Desa Sampali, Percutseituan, Delisersang merasa resah.
Pasalnya ada oknum yang terus melakukan melakukan penyerobotan secara paksa atas tanah yang sudah dikuasai para wartawan sejak tahun 2004.
Menurut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara (Sumut), Hermasjah, saat ini, para wartawan pemilik kavling di Komplek Perumahan PWI Desa Sampali, dihantui rasa ketakutan akibat aksi yang dilakukan para preman tersebut.
Karena tidak tahan lagi dengan gangguan para preman tersebut, sekitar 70-an orang wartawan dan warga lainnya selaku pemilik kavling di Komplek Perumahan PWI tersebut, Sabtu (23/01/2021) kemarin, menggelar rapat akbar di kawasan Komplek Perumahan PWI, Desa Sampali, Kecamatan Percutseituan.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua PWI Sumut Hermansjah dan Sekretaris Edward Thahir itu, dibahas aksi preman yang semakin beringas yang terus merampas tanah warga, di antaranya telah merampas kavling perumahan nomor B-15 milik Nizam, wartawan yang juga Kepala Biro Harian Waspada di Rantau Prapat.
"Para kelompok preman itu bahkan sudah membangun rumah di atas tanah milik Nizam tanpa sepengetahuan Nizam sendiri selaku pemilik kavling," terang Hermansyah dalam keterangannya kepada tribunmedan.com, Senin (25/1/2021).
Dalam rapat tersebut, para wartawan juga membahas upaya untuk mengusir aksi para preman. Termasuk dengan cara melapor ke pihak kepolisian.
Menurut Hermansjah, aksi premanisme yang merampas tanah di Komplek Perumahan PWI Sampali itu, sudah dilaporkan ke Polrestabes.
Berulangkali Lapor
Upaya untuk melaporkan tindakan premanisme di kawasan Komplek Perumahan PWI Sampali ini, menurut Edward Thahir, sudah berulang kali dilakukan.