Oleh : Admin | on Senin, 30 November 2020 02:04

Nah, kejadian selanjutnyalah yang menjadi cerita. Gisela dipaksa oleh Medidom, perusahaan medis tempat psikiater dan psikolog tersebut bekerja, untuk bilang kepada pihak penyelidik bahwa dirinya telah mengecek kondisi Maradona saat pagi hari.
Padahal, Gisela tidak melakukan pemeriksaan dan tak masuk ke kamar. Dia memang mendengar pergerakan Maradona di kamar, tetapi tidak masuk ke dalamnya.
Sebuah laporan juga datang dari pukul 11:55 saat kunjungan Cosachov dan Diaz. "Setelah mengetuk pintu berkali-kali, pasien tidak merespons. Pada pukul 12.10, pasien tidak memiliki denyut nadi. PCR dasar dilakukan," bunyi laporan tersebut.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Maradona meminta kepada keluarga agar tubuhnya dibalsem ketika meninggal. Dia jadi orang Argentina keempat yang diawetkan dengan cara tersebut.
Sebelumnya, ada Jose de San Martin (mantan jenderal), Juan Domingo Peron (eks presiden), dan istri Peron.
Mantan kekasih Maradona menangis
Saat Maradona meninggal, ada seorang sosok wanita yang menarik perhatian di areal rumah duka.
Dia adalah mantan kekasih Maradona. Ia menangis sejadi-jadinya di rumah duka saat itu.
Dia adalah Ricio Olivia, mantan kekasih sang legenda pemilik Gol Tangan Tuhan.
Rocio Oliva tak boleh masuk ke rumah duka di Istana Kepresidenan, Kamis (26/11/2020).
Dikabarkan penolakan tersebut didasari atas perintah dari mantan istri legenda sepakbola itu, Claudia Villafane.

Rocio Oliva tiba di Casa Rosada, Argentina, pada subuh dengan harapan bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Maradona, yang peti jenazahnya tergeletak di negara bagian.
Namun ia segera diberitahu oleh satpam di belakang gerbang bahwa dia tidak diizinkan masuk ke lapangan, dikutip Daily Mail, Kamis (26/11/2020).
Permohonan Rocio Oliva berlinang air mata untuk diizinkan masuk tidak terdengar dan dia diperintahkan untuk kembali pada pukul 07.00 pagi dan menunggu bersama dengan puluhan ribu penggemar yang telah menunggu semalaman untuk memberikan penghormatan terakhir mereka.
"Saya tidak bisa datang jam tujuh pagi. Itu gila, itu gila,'' kata Oliva di siaran langsung televisi.
Mantan kekasih Maradona ini menangis begitu pilu karena ia tak dapat menyaksikan wajah terakhir sang legendaris sebelum dimakamkan.
"Kamu tidak bisa melakukan ini. Saya tidak bisa datang. Dia ingin saya kembali pada pukul tujuh pagi bersama semua orang."
Oliva dan Maradona terlibat hubungan asmara selama 6,5 tahun sebelum memutuskan hubungan mereka pada 2018.
Oliva mengatakan kepada jaringan Argentina Todos Noticias bahwa dia tidak dapat menjelaskan alasan di balik keputusan Claudia Villafañe untuk melarangnya masuk ke dalam rumah kepresidenan melalui pintu masuk yang telah disiapkan untuk orang yang dicintai dan teman dekat Maradona.
"Saya adalah mitra terakhir Diego. Akulah wanita yang diminta Diego. Maksudku, tidak ada yang mengerti itu," kata Oliva sambil menahan air mata.
“Mereka tidak memikirkan Diego sebentar. Dia sudah mati dan hanya ada luka. Itu menyakitkan."
Kunjungan terbuka dimulai pukul 06:15 pagi waktu setempat setelah beberapa jam privasi untuk keluarga dan teman dekat.
Yang pertama mengucapkan selamat tinggal adalah putri dan anggota keluarga dekatnya.
Villafañe datang bersama putri Maradona, Dalma dan Gianinna.
Belakangan datang Verónica Ojeda, juga mantan istrinya, dengan putra mereka Dieguito Fernando.
(*)
Artikel ini sudah tayang di BolaSport.com dengan judul : Kematian Diego Maradona Berbuntut Skandal, Dokter Pribadi Diduga Lakukan Pembunuhan