Oleh : Admin | on Selasa, 1 Desember 2020 23:56

Selain soal kesehatan Tiara, pria kelahiran 1970 itu pusing atas biaya perobatan putrinya tersebut.
Ketika ditemui di rumahnya di Jalan KL Yos Sudarso Medan, Gang Benteng Baru, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Selasa (1/12/2020) malam, raut kecemasan terlihat jelas di wajah Muhammad Saleh.
Diketahui, anak ketiganya, Tiara Handayani dirampok empat pria di dalam angkot Morina trayek 81 Medan-Belawan. Gadis usia 17 tahun itu ditendang sampai terlempar keluar angkot. Kini Tiara Handayani kritis karena mengalami gangguan saraf akibat benturan di kepala.
Usai menyelesaikan Salat Magrib di masjid sekitar rumahnya, Muhammad Saleh mempersilakan SUMUTkota.com-Medan.com masuk ke rumahnya.
Baju koko masih ia kenakan, dan lobe masih terpasang di kepalanya.
Bercerita kepada tribunmedan.id, ayah 5 anak ini mengaku masih terpukul berat atas insiden yang menimpa putrinya yang masih duduk di kelas 3 SMPN Kambes, Belawan.
Pelan-pelan Muhammad Saleh mulai bercerita bagaimana anaknya terbaring kritis di Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia Medan sejak 4 hari lalu.
Kata Muhanmad Saleh, Tiara dirampok pada saat menumpangi Angkot Morina 81 bersama Junaedi (29) yang juga masih tetangganya.
Saat itu, tepatnya Sabtu pukul 21.00 WIB, Tiara hendak pulang ke rumahnya, dari rumah kakaknya di Gang 14.
Setelah melintas di lokasi di depan Rumah Sakit PHC, Tiara tiba-tiba ditodongkan pisau empat kawanan pria yang berada di dalam angkot tersebut.
