Oleh : Admin | on Selasa, 1 Desember 2020 23:56

Hingga Selasa malam ini, pukul 20.00 WIB tunggakan biaya di Rumah Sakit Medika sudah mencapai Rp 6 juta.
Tiara juga tak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Ia dirawat sebagai pasien umum di Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia Medan.
Tak pelak, beban pikiran Muhmmad Saleh pun bertambah.
Di sisi lain, Muhammad Saleh hanya diupah Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per hari oleh taukenya. meski melaut mulai pukul 14.00 hingga malam setiap harinya.
"Upah bapak cuma 25 ribu rupiah sehari nak. Kadang, kalau dapat ikan lebih banyak upah bisa sampe 30 ribu rupiah," ujar buruh lepas nelayan spesialis penangkap ikan gembung tersebut.
Evi (46), ibunya Tiara yang hanya buruh cuci pakaian dan cuci piring di rumah-rumah warga, juga tak bisa memperoleh uang dengan jumlah yang cukup.
"Pas-pasan untuk makan aja pun dah syukur nak," sebut Muhammad Saleh lagi.
Meski begitu, Muhammad Saleh masih bersyukur karena masih ada rumah pusaka orang tuanya.
Di rumah berdinding papan inilah Tiara dan saudara-saudaranya dibesarkan oleh Saleh.
Peristiwa yang dialami keluarga Saleh menggugah hati para tetangganya.
Sejumlah warga terus menyemangati Saleh dan keluarganya. Terlihat, tamu-tamu yang datang menyalami dengan amplop putih diselipkan ke tangannya.
Kunjungan SUMUTkota.com Medan petang hari ke Rumah Sakit Mitra Medika, petugas rumah sakit belum memperkenankan pihak-pihak lain berhubungan dengan Tiara karena mengingat pemulihan kesehatannya
Tiara masih terbaring di Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Lantai Dasar Rumah Sakit Medika, Medan. Dia dijaga oleh ibunya.
Kata Evi, rencananya Tiara akan dirujuk ke Rumah Sakit Royal Prima Medan, karena di Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada penanganan khusus saraf.
Namun, Rumah Sakit Mitra Medika belum mengijinkan Tiara untuk keluar karena belum membayar biaya pengobatan.
Terkait kejadian perampokan di dalam angkutan kota tersebut, Kapolsek Belawan, Kompol DJ Naibaho mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan lidik terhadap pelaku.
"Pelaku lagi Lidik," katanya yang dikonfirmasi SUMUTkota.com Medan pada Selasa (1/12/2020) malam.
Saat disinggung jumlah saksi yang telah dimintai keterangan, dia menuturkan bahwa pihaknya telah memeriksa sopir angkot tersebut.
"Sopir sudah kita periksa. Dari hasil pemeriksaan itu, sopir mengaku tidak mengenal siapa pelakunya. Dan sopir juga mengatakan kalau dirinya juga diancam para pelaku," ungkapnya.
(*jun/ SUMUTkota.commedan.com )