Oleh : Rista Simbolon | Diterbitkan Rabu, 20 Januari 2021 10:05 WIB | Short link: https://news.sumutkota.com/antara/berita/364004/tantangan-menjual-mobil-bekas-semasa-pandemi.html
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
General Manager Carsome Indonesia, Delly Nugraha mengungkapkan hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 orang, terdapat tiga kendala dalam menjual mobil bekas semasa pandemi.
"Tiga tantangan terbesar yang dihadapi oleh responden dalam menjual mobil bekas sebelum PSBB adalah ketidakpuasan dengan harga (38 persen), kesulitan keuangan sehingga kesulitan menjual mobil yang masih dalam periode kredit (29 persen), serta harus menunggu transfer kepemilikan mobil yang cukup lama (26 persen)," ungkap Delly, Selasa (19/1).
"Setelah PSBB, tantangan terbesar yang dihadapi responden dalam menjual mobil yang masih kredit adalah kesulitan keuangan (51 persen). Sementara transfer kepemilikan mobil yang tertunda dan ketidakpuasan harga mendapatkan persentase yang sama yaitu 31 persen," tambah dia.
Menjawab tantangan tersebut, Carsome sebagai platform e-commerce mobil terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, berupaya memberikan solusi menyeluruh bagi para pemilik dan diler mobil bekas.
Hal itu dilakukan oleh Carsome dengan mengelola seluruh proses penjualan, mulai dari inspeksi menyeluruh di 175 titik, pembayaran yang cepat, dan tanpa pengurusan dokumen yang berbelit.
"Jadi bisa kita simpulkan bahwa, sebanyak 51 persen responden kita itu membeli kendaraan dengan cara kredit. Dan itu memberikan tantangan baru bagi mereka yang ingin menjual kendaraannya karena masih dalam masa krediti atau masih dalam bentuk cicilan," terang dia.
Dengan demikian, Carsome menawarkan pengalaman menjual mobil yang mudah dan "antirepot". Carsome juga memanfaatkan teknologi dan analitik data yang konsisten diperbaharui untuk mendapatkan pemahaman konsumen yang lebih baik.
Kemudahan yang ditawarkan Carsome tersebut semakin dilirik oleh konsumen, sesuai dengan temuan survei yang menunjukkan bahwa platform jual-beli mobil bekas online semakin populer setelah periode PSBB.
Persentase masyarakat Indonesia yang tertarik menjual mobil secara online meningkat 34 persen, dari 53 persen sebelum PSBB menjadi 71 persen. Hasil survei yang dilakukan pada Oktober 2020 ini mengindikasikan semakin pesatnya digitalisasi pasar mobil bekas karena platform online dirasa mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menjual mobil bekas.
Saksikan Video Tantangan menjual mobil bekas semasa pandemi Berikut ini..
Tantangan menjual mobil bekas semasa pandemi |
Bang Naga
|
on 11:34:22pm Sabtu 2 November 2024 |
Rating 4.5
Artikel Terkait